Obrolanrakyat.id, TENGGARONG – Di tengah dorongan efisiensi belanja negara oleh pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan sikap berbeda dengan tetap mengedepankan pembangunan di sektor pangan.
Melalui Dinas Ketahanan Pangan, pembangunan lumbung padi dan lantai jemur di sejumlah wilayah dipastikan tetap berjalan sebagai prioritas di tahun 2025.
Kepala Dinas Ketapang Kukar, Sutikno, menyatakan bahwa arahan efisiensi dari pemerintah pusat melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tidak memengaruhi program pembangunan strategis yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Yang kami hemat hanya yang bersifat operasional, seperti perjalanan dinas. Sementara program inti, seperti infrastruktur pertanian, tetap dilanjutkan karena dampaknya besar bagi petani,” tegasnya.
Sutikno menjelaskan bahwa program ini tidak dibagi secara merata, tetapi berdasarkan kebutuhan dan potensi wilayah. Lumbung hanya dibangun di kecamatan dengan lahan sawah minimal 60 hektare, agar fasilitas benar-benar tepat sasaran dan termanfaatkan secara optimal.
Untuk tahun ini, lima titik menjadi sasaran pembangunan, yakni Jembayan, Sebulu, Tenggarong, Loa Ipuh, dan Loa Janan Ulu. Kelima wilayah tersebut dinilai strategis dalam mendukung penguatan cadangan pangan daerah.
Ia menambahkan bahwa keberadaan lumbung padi dan lantai jemur bukan hanya menjadi solusi teknis, tetapi juga pengungkit ekonomi desa.
“Dengan fasilitas ini, kelompok tani akan memiliki kontrol lebih baik terhadap hasil panennya. Mereka bisa mengelola waktu penyimpanan dan harga jual dengan lebih baik,” katanya.
Program ini juga sejalan dengan visi Pemkab Kukar untuk mendorong swasembada dan kemandirian pangan berbasis desa.
“Ketahanan pangan bukan sekadar jumlah cadangan, tapi kemampuan desa dalam mengelola hasil secara efisien dan berkelanjutan,” tutup Sutikno.