Obrolanrakyat.id, Samarinda – Rencana pembangunan pelabuhan penumpang di kawasan Palaran mendapat sambutan positif dari DPRD Kota Samarinda. Namun, pentingnya perencanaan akses jalan dan transportasi publik menjadi sorotan utama agar pelabuhan tersebut benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Pelabuhan yang dirancang untuk menunjang mobilitas warga dan mendukung pertumbuhan ekonomi ini berada cukup jauh dari pusat kota, sehingga integrasi antar moda transportasi perlu disiapkan secara matang sejak awal perencanaan.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Joha Fajal, menegaskan bahwa pembangunan pelabuhan harus dibarengi dengan kesiapan infrastruktur pendukung. Ia mengatakan, lokasi Palaran yang tidak berada di tengah kota menuntut perhatian lebih terhadap konektivitas.
“Saya kira pemerintah sudah pasti melakukan kajian dan analisis kebutuhan penumpang. Tapi yang penting sekarang adalah bagaimana akses dan transportasi publiknya,” ujar politisi Partai NasDem itu, Rabu (25/6/2025).
Menurutnya, keberadaan pelabuhan tidak akan maksimal jika masyarakat kesulitan menjangkaunya. Oleh sebab itu, pembangunan jalan yang memadai dan sistem angkutan umum yang terintegrasi menjadi prioritas utama.
“Salah satu yang menjadi perhatian saya adalah akses jalan yang memadai serta sistem transportasi publik yang benar-benar terintegrasi,” tegas Joha.
Ia menyampaikan keyakinannya bahwa Pemerintah Kota Samarinda akan menyiapkan seluruh aspek teknis tersebut secara paralel dengan proses pembangunan fisik pelabuhan.
“Saya pikir pemerintah otomatis akan mempersiapkan semuanya, termasuk akses jalan dan transportasi. Ini pasti akan diperhatikan,” tambahnya.
Joha juga menjelaskan alasan pemilihan Palaran sebagai lokasi pembangunan. Ketersediaan lahan yang lebih luas dibandingkan kawasan perkotaan dinilai sebagai faktor logis, mengingat kondisi pusat kota sudah sangat padat dan tidak memungkinkan untuk menambah infrastruktur besar seperti pelabuhan.
“Kalau kita perhatikan, memang di pusat Kota Samarinda rasanya sudah tidak memungkinkan lagi untuk membangun pelabuhan. Karena itu, perlu dibuka ruang dan lahan baru seperti di Palaran,” ungkapnya.
Selain transportasi, Joha turut menyoroti pentingnya fasilitas penunjang seperti akomodasi dan area komersial yang bisa berkembang seiring beroperasinya pelabuhan. Ia menyebut, hal ini menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat dan pelaku usaha.
“Masyarakat bisa mulai memikirkan potensi usaha dari sekarang, seperti membangun hotel atau penginapan. Karena penumpang itu bisa saja datang dari luar kota,” tandasnya.
Menurutnya, pembangunan pelabuhan di Palaran tidak cukup hanya berdiri sebagai infrastruktur fisik. Proyek ini juga harus mendorong geliat ekonomi lokal dan melibatkan peran serta masyarakat serta investor swasta agar dampaknya bisa dirasakan lebih luas.
Joha berharap, dengan perencanaan menyeluruh dan sinergi berbagai pihak, pelabuhan ini benar-benar menjadi solusi transportasi yang mendukung konektivitas antar wilayah dan menjadi pintu gerbang aktivitas ekonomi baru di Samarinda. (Adv)