Samarinda — Banjir yang melanda Samarinda Utara dengan ketinggian air hingga 160 cm telah mengganggu kehidupan 800 warga. Anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menyoroti perlunya penanganan segera terhadap infrastruktur drainase yang sudah tidak memadai.
“Banjir yang menggenangi rumah warga hingga setinggi dada sangat memprihatinkan dan perlu perhatian segera. Perbaikan drainase harus menjadi prioritas untuk mencegah banjir. Ketika air naik setinggi dada orang dewasa,” ungkap Sapto, Selasa (5/11/2024).
Selain itu, Sapto juga mengingatkan kondisi Waduk Benanga yang semakin kritis, karena debit air yang mendekati batas maksimum. Waduk ini merupakan fasilitas penting dalam pengendalian banjir, terutama saat curah hujan tinggi.
Banjir yang terjadi tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari warga, tetapi juga memengaruhi ekonomi lokal.
Sapto mengusulkan agar Pemprov Kaltim segera menyusun anggaran khusus untuk memperbaiki sistem drainase dan membangun infrastruktur penunjang seperti sumur resapan dan kanal pembuangan.
“Kami akan mendukung penuh perencanaan anggaran ini untuk mengurangi dampak banjir di masa depan,” ujarnya.
Proyek perbaikan drainase ini diharapkan bisa segera dimulai, dengan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk pemerintah kota dan kecamatan, untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak.
adv 24