Bawaslu RI Luncurkan Indeks Kerawanan Pemilu, Kaltim Masuk Lima Besar Provinsi Rawan Gangguan Pemilu 2024

Selasa, 26 November 2024 11:51 WITA

Anggota DPRD Kaltim, Sigit Wibowo

SAMARINDA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia baru saja merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) untuk Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024. Hasilnya, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menduduki peringkat lima besar sebagai provinsi yang rawan gangguan pemilu. Peringkat pertama ditempati oleh DKI Jakarta, diikuti Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Jawa Barat.

Meskipun sepanjang pelaksanaan pemilu di Kaltim sebelumnya tergolong kondusif, Bawaslu menilai potensi kerawanan di provinsi ini cukup tinggi. Anggota DPRD Kaltim, Sigit Wibowo, mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan penilaian ini adalah jumlah pasangan calon kepala daerah yang hanya dua pasangan. Persaingan yang lebih ketat antara keduanya dinilai bisa menambah potensi gangguan, berbeda dengan DKI Jakarta yang memiliki tiga pasangan calon.

Selain itu, keragaman suku yang ada di Kaltim turut menjadi pertimbangan dalam penilaian IKP tersebut. Meskipun demikian, Sigit Wibowo tetap optimis pelaksanaan Pilkada 2024 di Kaltim akan berjalan lancar dan aman, mengingat rekam jejak pemilu yang relatif kondusif di provinsi tersebut.

“Semua suku ada di Kaltim, dan mereka hidup berdampingan dengan damai. Saya yakin pelaksanaan Pilkada akan aman, asalkan kita menjaga persatuan dan kesatuan,” ujar Sigit dalam acara Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Kedua yang digelar di Ballroom Hotel Harris Samarinda.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengimbau semua pihak untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada.

Menurutnya, tanggung jawab menjaga kondusifitas pemilu bukan hanya milik penyelenggara dan aparat keamanan, tetapi juga seluruh masyarakat.

Sigit juga memberikan apresiasi kepada KPU Kaltim dan Anggota Komisi II DPR RI, Edi Oloan Pasaribu, yang telah menginisiasi kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih. Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan peserta ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024. Dengan target partisipasi mencapai 77,5 persen, diharapkan angka pemilih yang terlibat dalam pemilu tahun depan dapat meningkat secara signifikan.

Adv 148

Berita Terkait