DPRD Dukung Chinatown Samarinda, Asal Bukan Proyek Seremonial

Senin, 30 Juni 2025 19:18 WITA

Anggota DPRD Samarinda, Adriansyah.
Anggota DPRD Samarinda, Adriansyah.

Obrolanrakyat.id, Samarinda – Rencana Pemerintah Kota Samarinda membangun kawasan wisata tematik Chinatown mendapat tanggapan serius dari DPRD. Dukungan diberikan, namun dengan syarat perencanaan yang matang dan berorientasi jangka panjang.

Langkah ini dinilai bisa menjadi peluang emas untuk meningkatkan sektor pariwisata sekaligus mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika dilaksanakan dengan konsep yang jelas dan tidak sekadar menjadi simbol belaka.

Anggota DPRD Kota Samarinda, M. Andriansyah, menilai bahwa pengembangan Chinatown dapat menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekonomi lokal. Namun, ia mengingatkan bahwa perencanaannya harus konkret dan tidak hanya sebatas gagasan.

“Selama konsepnya jelas dan memberi dampak positif untuk PAD, tentu kami akan dukung. Tapi sampai sekarang, gambaran konsepnya belum terlihat jelas,” ujarnya belum lama ini.

Ia mengajak pemerintah belajar dari kawasan serupa di kota-kota lain yang berhasil menjadikan Chinatown sebagai pusat budaya, kuliner, dan ekonomi yang hidup, bukan hanya sekadar tempat wisata buatan.

“Kalau kita lihat di kota lain, Chinatown bukan sekadar dekorasi. Di sana ada pusat kuliner, budaya, tempat usaha komunitas Tionghoa. Kalau di Samarinda mau dibangun, ya harus punya karakter yang kuat juga,” ungkapnya, membandingkan dengan kota-kota besar lain di Indonesia.

Menurut Andriansyah, proyek semacam ini harus dirancang untuk memberi manfaat nyata bagi masyarakat, tidak hanya sekadar menjadi papan nama atau proyek peresmian tanpa keberlanjutan.

“Kita tidak ingin ini hanya jadi papan nama. Harus ada pergerakan ekonomi yang dirasakan warga,” tegasnya, menekankan pentingnya dampak langsung kepada pelaku ekonomi lokal.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan pentingnya melibatkan banyak pihak dalam merancang Chinatown Samarinda. Keterlibatan pelaku usaha, komunitas Tionghoa, sektor pendidikan, dan tokoh budaya dinilai krusial untuk menciptakan kawasan yang otentik dan berfungsi maksimal.

Ia mengatakan bahwa sektor pariwisata di Kota Tepian perlu diarahkan sebagai tulang punggung baru ekonomi kota. Hal ini mengingat sektor ekstraktif seperti tambang dan batu bara tidak lagi bisa diandalkan dalam jangka panjang.

“Pariwisata itu investasi jangka panjang. Kalau dikelola serius, bisa jadi sumber PAD yang besar. Tapi harus dimulai dari niat yang jelas, bukan sekadar wacana,” pungkasnya.

Pemerintah diharapkan tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga menyusun program kegiatan dan promosi berkelanjutan. Dengan demikian, kawasan Chinatown tidak hanya akan menarik wisatawan, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja dan mendukung pelaku UMKM lokal. (Adv)

Berita Terkait