Obrolanrakyat.id, Samarinda – Pembentukan 59 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Kota Samarinda resmi dilaksanakan sebagai bagian dari program nasional Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat.
Program ini diresmikan pada Sabtu (24/5/2025) dan dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, bersama jajaran kepala daerah dari wilayah Kalimantan Timur sebagai bentuk komitmen memperkuat sektor ekonomi rakyat.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Joha Fajal, menyampaikan dukungannya terhadap pembentukan koperasi tersebut. Namun, ia mengingatkan pentingnya penyesuaian program agar sesuai dengan karakteristik wilayah Kota Tepian yang terdiri dari kelurahan, bukan desa.
“Struktur wilayah Samarinda berbeda dengan daerah lain, karena kita menganut sistem kelurahan, bukan desa,” ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Ia menekankan bahwa program Kopdes tetap bisa dijalankan dengan efektif asalkan pelaksanaannya mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan lokal secara cermat.
“Pelaksanaan program ini tidak boleh kaku, harus melihat konteks di lapangan supaya benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” tambahnya menjelaskan.
Joha juga merespons kekhawatiran masyarakat mengenai potensi tumpang tindih antara Kopdes Merah Putih dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang sudah lebih dulu eksis di beberapa daerah.
“Selama orientasinya untuk pemberdayaan ekonomi lokal dan dikelola secara profesional, maka keduanya bisa berjalan berdampingan,” kata politisi Partai NasDem itu dengan optimis.
Menurutnya, kehadiran lebih banyak unit usaha di tingkat kelurahan atau komunitas justru menjadi peluang untuk memperkuat kemandirian ekonomi warga. Ia menyebut bahwa koperasi bisa menjadi alat distribusi keadilan ekonomi jika dibina secara benar.
Namun demikian, ia mewanti-wanti agar pemerintah tidak hanya fokus pada pembentukan koperasi tanpa disertai sistem pengawasan dan pembinaan yang berkelanjutan.
“Jangan hanya sebatas membentuk lalu dilepas begitu saja. Harus ada pembinaan rutin dan pengawasan supaya koperasi bisa tumbuh sehat,” tegas Joha.
Lebih jauh, ia berharap kehadiran Kopdes Merah Putih tidak berakhir sebagai proyek simbolis tanpa dampak nyata di tengah masyarakat.
“Kita tidak ingin koperasi ini hanya menjadi ajang seremonial. Harus benar-benar jadi mesin penggerak ekonomi kerakyatan,” ujarnya menutup.
Dengan terbentuknya puluhan koperasi ini, diharapkan terjadi penguatan struktur ekonomi dari bawah yang mampu menjawab tantangan ekonomi lokal di masa mendatang. Dukungan dari DPRD Samarinda menjadi salah satu faktor penting agar program nasional ini bisa berhasil di tingkat daerah. (Adv)