Markaca Ingatkan Bahaya Bencana Jika Perumahan Tak Ramah Lingkungan

Rabu, 25 Juni 2025 18:39 WITA

Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Markaca.
Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Markaca.

Obrolanrakyat.id, Samarinda — Peringatan terkait ancaman bencana seperti banjir dan tanah longsor kembali disampaikan DPRD Samarinda menyusul cuaca ekstrem yang terus melanda kota ini.

Tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir memunculkan kekhawatiran terhadap kelangsungan pembangunan kawasan perumahan yang kurang memperhatikan aspek keselamatan lingkungan.

Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Markaca, menyampaikan pentingnya menyeimbangkan keuntungan dengan keberlanjutan dalam pembangunan. Ia menilai banyak proyek perumahan yang hanya mengejar target ekonomi, tanpa mempertimbangkan kondisi geografis dan potensi bencana.

“Pengembang harus berpikir jangka panjang. Pembangunan bukan hanya soal menjual rumah, tapi juga menciptakan lingkungan yang aman dan layak huni untuk puluhan tahun ke depan,” ujar Markaca belum lama ini.

Ia juga menyoroti lemahnya sistem perizinan yang seharusnya menjadi penyaring awal terhadap risiko bencana, namun kerap kali hanya fokus pada kelengkapan administrasi, tanpa mempertimbangkan aspek teknis dan potensi bahaya.

“Perizinan harus jadi filter utama. Jangan asal lengkap dokumen, tapi abaikan potensi bahaya. Lokasi rawan longsor dan banjir tidak boleh lagi diabaikan,” tegasnya menekankan pentingnya kajian geologis.

Lebih jauh, ia menilai banyak proyek perumahan tidak dirancang secara inklusif. Beberapa hal mendasar seperti ruang terbuka hijau, saluran drainase yang memadai, hingga penyediaan lahan pemakaman sering kali tidak dihadirkan sejak awal perencanaan.

“Sering kali baru cari makam saat ada yang meninggal. Padahal itu bisa direncanakan sejak awal,” jelas Markaca mengkritisi pola pikir jangka pendek pengembang.

Komisi I DPRD Samarinda, lanjut Markaca, berkomitmen mendorong kerja sama lebih erat dengan dinas teknis guna memastikan bahwa pembangunan perumahan mengikuti kaidah tata ruang dan memperhatikan aspek keselamatan masyarakat.

Ia menekankan bahwa pengawasan tidak cukup dilakukan dari balik meja, namun harus diwujudkan melalui kunjungan langsung ke lapangan, agar seluruh proses berjalan sesuai prosedur.

“Pengembang dan pemerintah punya tanggung jawab moral. Jangan abaikan keselamatan hanya demi mengejar kecepatan proyek,” ucapnya memberi penegasan.

Sebagai langkah preventif, Markaca juga mendorong masyarakat agar lebih kritis dan cermat dalam memilih lokasi hunian, dengan memperhatikan kondisi alam dan sejarah kerawanan bencana di wilayah tersebut.

“Pembangunan yang aman dan berkelanjutan butuh kesadaran bersama. Jangan sampai bencana jadi harga yang harus dibayar karena abai sejak awal,” pungkasnya mengakhiri. (Adv)

Berita Terkait