Pj Gubernur Akmal Malik Tinjau Rumah Cokelat di Desa Lung Anai Bersama DPRD Kaltim

Selasa, 26 November 2024 14:56 WITA

Kegiatan bersama Peresmian Rumah Cokelat di Desa Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu

SAMARINDA  – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, didampingi anggota DPRD Kaltim dari Dapil Kukar, Muhammad Samsun dan Selamat Ari Wibowo, melakukan kunjungan kerja ke Rumah Cokelat di Desa Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung perkembangan fasilitas pengolahan kakao yang telah beroperasi selama setahun terakhir.

Rumah Cokelat menjadi simbol kemajuan perekonomian lokal dengan mengolah hasil kebun kakao menjadi produk cokelat bernilai tambah tinggi. Dalam sambutannya, Muhammad Samsun menyoroti potensi besar sektor pertanian di Kalimantan Timur.

“Potensi ini harus terus kita kembangkan. Kadang saya merasa sayang jika ada lahan kosong yang tidak dimanfaatkan. Potensi Desa Lung Anai luar biasa, terutama dalam produksi kakao. Jika pasar terus berkembang, insyaallah produk seperti ini bisa menembus pasar internasional. Tantangan kita ada di produksi, tapi saya optimis,” ujar Samsun.

Dengan bantuan peralatan semi-modern dari pemerintah dan pihak swasta, Rumah Cokelat kini mampu mengolah hingga 5 kilogram biji kakao per hari. Transformasi ini memberikan peluang besar bagi petani lokal yang sebelumnya hanya menjual biji kakao kering. Kepala Desa Lung Anai, Lucas Nay, mengungkapkan pentingnya pengolahan kakao untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kami ingin mengembangkan berbagai produk turunan dari kakao, sehingga tidak hanya menjual biji kering. Selain meningkatkan nilai ekonomi, ini juga membuka lapangan kerja bagi warga,” jelasnya.

Anggota DPRD Kaltim, Selamat Ari Wibowo, berharap Rumah Cokelat dapat menjadi sumber pendapatan tambahan masyarakat sekaligus pusat edukasi.

Fasilitas ini dikembangkan melalui kerja sama antara PT MHU, Yayasan Peduli Desa Nusantara Madani, dan Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta). Selain mendukung operasional, yayasan tersebut juga memberikan pelatihan kepada masyarakat dalam mengolah kakao menjadi produk olahan.

Kehadiran Rumah Cokelat di pedalaman Kutai Kartanegara memberikan harapan baru bagi masa depan pertanian kakao di Kalimantan Timur, sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.

Adv 155

Berita Terkait