Samarinda Diminta Prioritaskan Mitigasi Bencana di Tengah Laju Ekonomi

Rabu, 4 Juni 2025 18:44 WITA

Anggota DPRD Kota Samarinda, Arif Kurniawan.
Anggota DPRD Kota Samarinda, Arif Kurniawan.

Obrolanrakyat.id, Samarinda – Laju pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda yang mencapai 8,64 persen dianggap sebagai pencapaian besar, namun dinilai menyisakan pekerjaan rumah serius terkait kerusakan lingkungan dan ancaman bencana yang kian nyata.

Anggota DPRD Kota Samarinda, Arif Kurniawan, menyampaikan keprihatinannya atas pesatnya pembangunan fisik yang belum sepenuhnya disertai perencanaan mitigasi bencana yang memadai, terutama menghadapi curah hujan tinggi dan maraknya pengupasan lahan.

“Pertumbuhan ekonomi Samarinda memang patut diapresiasi, tapi kita juga harus sadar bahwa risiko lingkungan ikut membesar,” ujarnya belum lama ini.

Menurut Arif, banyak proyek strategis seperti Teras Samarinda, revitalisasi Pasar Pagi, hingga penataan GOR Segiri dan drainase kota, memang menunjukkan geliat positif pembangunan. Namun ia mengingatkan bahwa pembangunan yang tidak memperhitungkan daya dukung lingkungan akan memberi dampak negatif jangka panjang.

“Setiap pembangunan fisik harus dihitung pula dampaknya pada lingkungan sekitar. Jangan sampai kesuksesan hari ini menjadi malapetaka di masa depan,” jelasnya dengan nada serius.

Ia menyebut, frekuensi banjir dan tanah longsor di Samarinda kini semakin tinggi, bahkan saat hujan tidak terlalu deras. Hal ini menurutnya terjadi karena pengelolaan tata ruang yang lemah serta aktivitas alih fungsi lahan yang tak terkendali.

“Kota ini sedang berkembang pesat, tapi jika pengupasan lahan dibiarkan liar, maka kerusakan lingkungan tinggal menunggu waktu,” ungkap Arif yang dikenal vokal dalam isu lingkungan.

Sebagai wakil rakyat, ia menegaskan bahwa DPRD mendukung pembangunan yang dilakukan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, tetapi dengan catatan bahwa prinsip kehati-hatian dan keberlanjutan harus tetap dijaga.

“DPRD akan selalu berada di barisan pendukung pembangunan kota, asalkan pembangunan itu tidak mengorbankan aspek keselamatan dan kelestarian lingkungan,” tegasnya.

Ia mendorong agar setiap proyek pembangunan mengikutsertakan kajian risiko bencana secara menyeluruh dan melibatkan partisipasi publik dalam proses perencanaannya.

“Semua elemen, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, harus bersinergi untuk memastikan pertumbuhan ekonomi ini benar-benar membawa manfaat bagi semua,” kata Arif dengan penuh harap.

Ia pun menutup pernyataannya dengan pesan agar Samarinda tidak hanya mengejar pertumbuhan angka, tetapi juga menjaga kualitas hidup warganya secara berkelanjutan.

“Pertumbuhan ekonomi yang baik adalah yang selaras dengan keselamatan warga dan kelestarian alamnya. Samarinda harus jadi kota yang maju, tapi tetap aman dan nyaman untuk ditinggali,” pungkasnya. (Adv)

Berita Terkait